BMKG Ingatkan Potensi Tsunami 10 Meter Intai Selatan Jawa

Berita410 Dilihat

PURWOKERTO.SUARA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan ada potensi tsunami setinggi 8-10 meter yang bisa menerjang pantai Selatan Jawa.

Kepala BMKG Dwikorita mengatakan perkiraan tersebut berdasarkan pada keberadaan sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust dengan magnitudo tertarget M 8,7 di selatan Jawa masih terus aktif.

“Di samping itu, adanya sumber gempa sesar opak di Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai magnitudo 6,6,”ujarnya.

Dwikorita menjelaskan, sesar opak merupakan sumber gempa dengan jalur terletak di daratan ini memang aktif dan belum berhenti aktivitasnya. 

Baca Juga:AGSI Jawa Tengah Dorong Babad Banyumas Diajukan ke Unesco, Ternyata Ini Alasanya

“Di samudra hindia selatan Yogyakarta juga terdapat sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust, yang juga masih sangat aktif,” lanjutnya. 

Pihaknya menjelaskan, sesar opak adalah salah satu sesar aktif yang membentang dari utara hingga selatan Yogyakarta, tepatnya di sekitar aliran sungai opak dengan panjang kurang lebih 45 kilometer.

“Sungai opak sendiri berhulu dari lereng Gunung Merapi, lalu mengalir ke selatan dengan muara langsung ke Samudra Hindia di Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta,” tegasnya.

Menurut Dwikorita, gejala peningkatan aktivitas kegempaan akibat sesar opak saat ini mulai tampak. 

“Seperti gempa magnitudo 6,0 yang terjadi di Kabupaten Bantul 30 Juni 2023 lalu,” ucapnya.

Baca Juga:Duduk Perkara Kasus yang Membelit Bambang Irawan, Ketua DPRD Purbalingga

Dengan kondisi tersebut, Dwikorita mengajak kepada masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khususnya untuk tetap waspada dengan melakukan mitigasi dan antisipasi terkait kebencanaan. 

Sejarah mencatat, pada 27 Mei 2006 silam, aktivitas sesar opak sempat menyebabkan gempa bumi yang sangat merusak dan telah menewaskan 6.234 orang.

Baca Juga  Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti Ungkap Ada Buronan KPK Ubah Kewarganegaraan

“Peluang periode ulang untuk terjadi gerakan lagi atau pengunciannya mulai lepas tampak dari aktivitas kegempaannya yang saat ini mulai meningkat jadi kesiapsiagaan masyarakat harus terus ditingkatkan,” pungkasnya.**

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *