Ekonom Senior Ungkap Masyarakat Nyaris dan Rentan Miskin yang Jumlahnya Lebih 60% Populasi

Berita372 Dilihat

Ekonom senior Faisal Basri mengungkapkan kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan menjadi di bawah 10% meskipun dengan kecepatan yang lambat. 

Ia menyebut, jumlah masyarakat miskin atau kelas masyarakat dengan kekuatan ekonomi terendah tinggal sekitar 9% tetapi itu tidak menutup fakta lain.

“Jadi orang miskin memang turun terus walaupun penurunannya itu melambat, udah di bawah 10% jumlah orang miskin itu, tapi jadi 9%, 10% sedikit makin susah gitu, jadi itu keraknya kemiskinan,” kata Faisal dalam keterangannya, dikutip Liberte Suara, Kamis (10/8/2023).

Lebih lanjut Faisal membeberkan data mengenai masyarakat yang nyaris dan rentan miskin. Kategori masyarakat nyaris miskin itu ditandai dengan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan hidup dasar jika ada kenaikan harga.

Baca Juga:Mulai Naik 20 Agustus, Daftar Tarif Tol Jagorawi dan Sedyatmo Terbaru

“Nah tapi yang tidak miskin tidak berarti berkecukupan kan ada miskin, ada nyaris miskin, ada rentan miskin,” ungkapnya.

Jumlah masyarakat dalam kategori nyaris dan rentan miskin jika digabung mencapai 60,6% dari total populasi. 

“Nyaris miskin tuh ada kenaikan harga aja dia udah nggak mampu menutupinya. Nah kalau saya gabung nih, nyaris miskin, rentan miskin itu jumlahnya 60,6%,” sambung dia.

Di sisi lain, Faisal membukakan fakta bahwa jumlah masyarakat dengan total kekayaan di atas satu juta dolar meningkat. 

“Sementara kalau kita lihat jumlah orang kaya meningkat terus gitu. Jadi jumlah orang kaya itu yang kekayaannya di atas satu juta dolar,” jelasnya.

Baca Juga:Melempem, MU Lepas Wout Weghorst

Artinya, fakta mengenai menurunnya masyarakat dengan kategori miskin tepat tetapi di samping itu orang-orang kaya terus tumbuh hingga saat ini.

Quoted From Many Source

Baca Juga  Inspirasi Fitur Keselamatan Mutakhir Yang optimal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *