Suara Denpasar – Stadion Kapten I Wayan Dipta telah dicoret dari daftar penyelenggara Piala Dunia U17, namun Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan bahwa Bali tetap siap menerima agenda olahraga sepak bola internasional di masa depan.
Dilansir dari antaranews.com Bali, salah satu destinasi pariwisata terkenal di Indonesia, dipastikan tidak akan menjadi lokasi pertandingan dalam Piala Dunia U-17 tahun 2023.
Keputusan ini diambil oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang mengusulkan empat kota lain, yaitu Jakarta, Solo, Bandung, dan Surabaya, sebagai tempat penyelenggaraan turnamen ini.
Alasan pencoretan Bali bukanlah karena penolakan Gubernur Bali terhadap partisipasi Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 sebelumnya, melainkan karena pertimbangan strategis dari PSSI.
Baca Juga:SAH! FIFA Tunjuk 4 Stadion untuk Venue Piala Dunia U-17, JIS Kembali Disorot Erick Thohir
Keempat kota yang diusulkan oleh Erick Thohir memiliki persiapan dan jangka waktu yang lebih sesuai untuk penyelenggaraan turnamen tersebut.
Dikutip dari Antaranews, Gubernur Bali, I Wayan Koster, dengan tegas menyatakan kesiapan Bali untuk menjadi tuan rumah acara olahraga sepak bola internasional di masa yang akan datang.
Pernyataan ini dilontarkan setelah ia menghadiri penyelenggaraan International Youth Championship (IYC) 2023 yang berlangsung di Bali.
“Dengan adanya pengalaman penyelenggaraan International Youth Championship, Bali sangat siap menyelenggarakan event seperti ini di tahun-tahun yang akan datang dan dengan pengelolaan yang semakin berkualitas lagi,” kata I Wayan Koster dikutip dari Antara News (8/8/2023).
Menurut Koster, pengalaman menggelar IYC membuktikan bahwa Bali memiliki kemampuan dan fasilitas yang diperlukan untuk menyelenggarakan acara olahraga internasional dengan kualitas yang tinggi.
Baca Juga:Disepakati FIFA, Stadion JIS Akan Jadi Tempat Pembukaan Piala Dunia U17 2023? Erick Thohir Beri Bocoran Begini
Meskipun terdapat penolakan sebelumnya terhadap agenda sepak bola internasional, Gubernur Koster menegaskan bahwa Bali akan menyambut dengan baik asalkan kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan konstitusi dan nilai-nilai budaya setempat.
Dukungan Pemprov Bali terhadap olahraga sepak bola diarahkan untuk membangun pariwisata berbasis olahraga di Pulau Dewata, sehingga memperkaya segmen sport tourism di wilayah tersebut.
“Ini menjadi komitmen dalam rangka memajukan pariwisata berbasis olahraga di Bali, karena Bali merupakan daerah tujuan wisata utama dunia, dan selain olahraga juga sekaligus membangkitkan pariwisata pasca pandemi,” ujarnya.
Koster juga meminta para pemain dari klub dunia seperti Barcelona FC, Real Madrid CF, dan Kashima Antlers yang berpartisipasi dalam IYC 2023 untuk menjadi duta promosi bagi Bali di tingkat internasional.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan citra Bali sebagai tujuan wisata yang menawarkan keindahan alam, budaya yang kaya, serta keramahan masyarakat.
Melalui kesuksesan penyelenggaraan ajang sepak bola internasional, Gubernur Koster telah menetapkan International Youth Championship (IYC) sebagai acara tahunan.
Hal ini sebagai upaya untuk lebih mempromosikan Bali sebagai destinasi olahraga internasional. Pimpinan PSF, Gede Widiada, mendukung komitmen ini dan berharap bahwa langkah ini akan lebih meningkatkan citra Bali di kancah sport tourism.
Sementara itu, terkait rencana Pemprov Bali untuk melibatkan para atlet sepak bola sebagai duta promosi, Gede Widiada menyarankan agar Gubernur Koster langsung berkomunikasi dengan para kapten tim sepak bola luar negeri yang berpartisipasi dalam turnamen untuk memperkenalkan dan mempromosikan keindahan dan keramahan Bali kepada dunia.(*/Ana AP)
Quoted From Many Source