Kamis, 9 November 2023 – 17:26 WIB
Jakarta – Ganjar menyoroti nasib sejumlah perusahaan BUMN Karya yang bangkrut selama era kepemimpinan Jokowi. Ia menganggap bahwa apa yang terjadi pada perusahaan-perusahaan itu adalah dampak buruk dari pembangunan infrastruktur besar-besaran tanpa pemikiran yang matang.
Baca Juga :
Bobby Nasution Dukung Prabowo-Gibran, Ganjar Pranowo: Silakan
Calon Presiden itu merasa bahwa faktor utama yang membuat BUMN Karya harus ‘tutup buku’ itu ialah tata kelola yang buruk. Keserakahan perusahaan ‘pelat merah’ untuk memegang proyek secara penuh pun menimbulkan masalah lain.
ilustrasi pembangunan infrastruktur.
- ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Baca Juga :
Larang Petinggi BUMN Terlibat Kampanye Pemilu, Erick Thohir: Aset BUMN juga Tidak Boleh Digunakan
Ganjar merasa bahwa strategi tersebut justru menimbulkan peluang oknum ‘nakal’ untuk melakukan penyelewengan anggaran yang sudah disiapkan pemerintah.
“Ini yang saya maksud sebagai sesuatu yang prudent. Kita gak boleh ugal-ugalan,” kata Ganjar dalam acara Sarasehan 100 Ekonom 2023, yang dikutip Kamis, 9 November 2023.
Baca Juga :
Ganjar Ingin Buat KPI Kabinet, Rakyat Bisa Minta Menteri Kinerja Jelek Diganti
Ditambah saat ini pemerintah sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk menyelamatkan BUMN Karya yang justru saat ini hampir hilang ditelan utang. Selain itu, BUMN yang mengalami kerugian pun diketahui Ganjar tidak mendapatkan sanksi apapun.
“Ada gak sih penalty buat mereka [BUMN], kalau kamu gak perform,” katanya.
Seperti diketahui, dalam setahun terakhir terungkap masalah pada sejumlah BUMN Karya. Hal ini berujung hingga utang vendor yang menumpuk dan gagal bayar surat utang.
Ilustrasi pembangunan infrastruktur.
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
Oleh karena itu, Ganjar akan mengkaji perusahaan-perusahaan BUMN Karya bersama dengan pasangannya, Mahfud MD, untuk mendapatkan solusi terbaik dalam mengelola dan menyelamatkan BUMN Karya yang telah bangkrut.
Halaman Selanjutnya
Seperti diketahui, dalam setahun terakhir terungkap masalah pada sejumlah BUMN Karya. Hal ini berujung hingga utang vendor yang menumpuk dan gagal bayar surat utang.
Quoted From Many Source